Dengan lidah Francophonic, kita akan menyebut nama museum ini dengan nama {loov-ruh}.
Terletak di Paris, Louvre merupakan satu diantara sekian istana terbesar di dunia, yang juga pernah menjadi tempat tinggal mantan raja-raja Prancis. Inilah contoh arsitektur Prancis tradisional sejak Renaissans, dan rumah-rumah megah koleksi seni kuno di Barat. Kini, Louvre pun diakuisisi menjadi museum seni nasional Prancis.
mau tau lbih lengkap baca di sini, !!!!!!!!!!!!!!
Louvre adalah benteng yang dibangun pada awal abad ke-13 oleh Philip II Augustus untuk mempertahankan Sungai Seine di Paris, dari caplokan Normandia dan Inggris. Benteng (château ) ini terdiri dari menara utama silinder tebal (dungeon ) yang dikelilingi dinding menjulang. Lalu diperbesar dan dimodifikasi oleh Charles V pada abad ke-14. Dua abad berselang, benteng ini pun dikorbankan di akhir pemerintahan Francis I dalam rangka memberikan ruang bagi struktur Renaissans baru dengan ukuran yang sama. Tapi hanya sayap barat dan bagian dari sayap selatan yang direncanakan jadi istana, bisa dirampungkan oleh arsitek Pierre Lescot dengan patung Jean Goujon.
Pada 1564, Catherine de Medici menunjuk arsiteknya, Philibert DeLorme, guna membangun benteng kecil di wilayah barat yang disebut Tuileries. Kebijakan Catherine ini yang kemudian jadi awal dari pembangunan sebuah kediaman raja yang megah dengan disatukannya Louvre dan Palais des Tuileries oleh serangkaian bangunan. Termasuk yang paling penting adalah, Grande Galerie, dibangun di sepanjang Seine pada masa pemerintahan Henry IV.
Pada abad ke 17, Louis XIII dan menterinya, Richelieu, menambah panjang sayap barat Lescot utara dengan menambahkan kubah anggun untuk Pavillon de l'Horloge (Paviliun Jam) oleh Jacques Lemercier, yang juga menciptakan bangunan Lescot bagian luar. Di bawah Louis XIV dan menteri Colbert, pengadilan persegi besar, Carrée Cour, dibangun oleh Louis Le Vau. Lalu balkon di sayap timur diberi barisan tiang klasik oleh Le Vau dan Claude Perrault. Apartemen mewah kerajaan yang berdiri sebagai saksi bisu sejarah hingga kini, dihiasi oleh Charles Le Brun, sebagai Galerie d'Apollon. Pelahan, Louvre ditinggalkan sebagai tempat tinggal kerajaan ketika Louis XIV memindahkan istananya ke Versailles pada 1682.
Setelah Revolusi 1789, Napoleon I, raja-raja lain, termasuk Napoleon III menetap di Tuileries. Maka Louvre digunakan untuk kantor dan museum. Sejak itu pula, sepanjang Rue de Rivoli, Napoleon I mulai memparalelkan sayap bangunan dengan Henry IV yang membentang di sepanjang Seine. Lalu Napoleon III merampungkan mahakarya ini hingga sekarang menjadi segiempat besar.

Masih dalam rangka revolusi, pada 1793, museum negara bagian pertama dibuka di Louvre, terdiri dari lukisan & patung bekas koleksi kerajaan. Belum lagi ditambah dengan beberapa hasil jarahan dari perang Napoleon, dan kemudian secara permanen dengan pembelian, hadiah dari pihak luar, termasuk penemuan arkeologi. Maka berdasar ini pula, semakin banyak divisi khusus diciptakan.
Salahdepartemen Louvre yang terkenal adalah Oriental (Mesopotamia kuno), yang menyimpan barang antik Mesir kuno, Yunani dan Romawi, patung dari Abad Pertengahan ke zaman modern, furnitur dan benda-benda seni dan lukisan yang mewakili semua belahan Eropa. Satu bagian dari museum ini juga dikhususkan untuk seni Islam.
Beberapa karya kuno yang cukup familiar juga ada di sini. Sebut saja, patung penguasa Sumeria, Gudea; sebuah bantalan prasasti kodex Hammurabi; sebuah patung batu Mesir di cat dari juru tulis duduk bersila, Venus de Milo; dan Kemenangan Samothrace. Sementara karya lain yang cukup mahsyur adalah dua Budak dari marmer oleh Michelangelo, harta karun dari biara St Denis, dan mahkota berlian Prancis. Bagi Anda pecinta lukisan, silah dinikmati lukisan Pieta dari Avignon, Leonardo da Vinci dengan Mona Lisa, lalu lukisan Veronese, Wedding at Kana (yang besar sekali dan sempat rusak parah pada 1992 ketika sedang dipasang di galeri baru), serta karya Watteau, Embarkasi untuk Cythera. Museum Louvre menyediakan kurator untuk sejarah seni dan arkeologi ini, yang khusus dipamerkan di Revue du Louvre.
Sebelum dibangun piramida kaca, tanpa sengaja pekerja restorasi menemukan jejak benteng Abad Pertengahan-awal mula museum-istana ini berasal. Struktur arsitektur hasil penggalian itu di ruang bawah tanah, selanjutnya akan dimasukkan dalam kunjungan wisata. Jadi, sekarang, saat berjalan di sepanjang ruang itu, Anda sebenarnya berada di parit benteng Abad Pertengahan di bawah Carrée Cour, yang menuju ke Salle Saint-Louis (abad ke-13), atau saat menuju ke tempat parkir bawah tanah, yang sama dengan berjalan di sepanjang Parit Charles V yang melegenda itu.

Di antara barang-barang yang ditemukan selama penggalian, salahsatu yang paling luarbiasa adalah Parade Helm milik Charles VI, hasil pelarutan dari seratus enam puluh sembilan fragmen yang ditemukan berserakan. Hal ini dapat dilihat pada tampilan di Salle Saint-Louis (Sully Wing ).
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar